Try using it in your preferred language.

English

  • English
  • 汉语
  • Español
  • Bahasa Indonesia
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar
translation

Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.

durumis AI News Japan

Dugaan Pemberian Senjata Korea Utara: Apakah Ini Akan Menjadi Pemicu Baru bagi Masyarakat Internasional?

  • Bahasa penulisan: Bahasa Jepang
  • Negara referensi: Semua negara country-flag

Pilih Bahasa

  • Bahasa Indonesia
  • English
  • 汉语
  • Español
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar

Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan hubungan dekat antara Korea Utara dan Rusia telah menjadi perhatian bagi masyarakat internasional. Terutama setelah invasi Rusia ke Ukraina, muncul kecurigaan bahwa Korea Utara memasok senjata ke Rusia, yang telah menuai kecaman dari PBB dan berbagai lembaga serta negara internasional lainnya.

Dugaan Pemberian Senjata Korea Utara: Apakah Ini Akan Menjadi Pemicu Baru bagi Masyarakat Internasional?

Kecaman dalam Sidang Umum PBB dan Bantahan Korea Utara

Pada tanggal 24 Oktober, dalam Sidang Umum ke-1 Komite PBB (Pengurangan Senjata dan Keamanan Internasional) yang diadakan di markas besar PBB di New York, Korea Selatan dan negara-negara Eropa secara tegas mengkritik dugaan perdagangan senjata antara Korea Utara dan Rusia. Namun, seorang pejabat dari misi tetap Korea Utara ke PBB menolaknya sebagai "gosip tanpa dasar" dan kembali membantah telah memasok senjata ke Rusia.

Pihak Korea Utara menyatakan bahwa negara-negara Barat yang bertanggung jawab atas konflik Ukraina karena mereka memberikan senjata dan dana ke Ukraina serta mendukung pemeliharaan kekuasaan politik. Hal ini mirip dengan propaganda Rusia dan menimbulkan reaksi balik dari masyarakat internasional.


Menteri Pertahanan Korea Selatan Mengecam Penggunaan Senjata yang Diduga Disuplai Korea Utara

Menteri Pertahanan Korea Selatan, Shin Won-shik, dalam Konferensi Keamanan Asia, mengklaim memiliki bukti bahwa senjata yang dipasok Korea Utara digunakan dalam serangan Rusia ke Ukraina, dan secara tegas mengecam Rusia dan Korea Utara.

Menteri Pertahanan Shin menyatakan bahwa Rusia, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, telah mengabaikan tanggung jawabnya untuk menjaga perdamaian dan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dengan menerima dukungan senjata dari Korea Utara, merupakan pengkhianatan terhadap masyarakat internasional. Dia juga memperingatkan bahwa Korea Utara dapat memperoleh dana dan teknologi sebagai imbalan atas perdagangan senjata, dan hal ini dapat memperkuat kemampuan militernya lebih lanjut, yang merupakan ancaman serius terhadap perdamaian internasional.


Analisis Ahli: Latar Belakang Pendekatan Rusia-Korea Utara dan Pertimbangan Tiongkok

Menurut analisis para ahli di Institut Studi Internasional Jepang, pendekatan antara Korea Utara dan Rusia telah berkembang pesat sejak peringatan 70 tahun gencatan senjata Perang Korea. Terjadi serangkaian kontak tingkat tinggi, termasuk kunjungan Sekretaris Jenderal Kim Jong-un ke Rusia dan kunjungan Menteri Pertahanan Shoigu dan Menteri Luar Negeri Lavrov ke Korea Utara.

Latar belakangnya adalah isolasi internasional Rusia akibat invasi ke Ukraina dan penguatan sanksi terhadap Korea Utara. Rusia tampaknya semakin mendekati Korea Utara untuk mengamankan senjata dan amunisi yang dibutuhkan untuk perang di Ukraina. Di sisi lain, Korea Utara tampaknya mencari kerja sama ekonomi dan penyediaan teknologi militer dari Rusia untuk mengatasi kesulitan ekonomi akibat sanksi.

Namun, ada juga yang menunjukkan bahwa pendekatan Rusia-Korea Utara memiliki keterbatasan. Itulah keberadaan Tiongkok. Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Korea Utara, dan pengaruh ekonomi dan politiknya tetap kuat. Tiongkok waspada terhadap Korea Utara yang terlalu condong ke Rusia akibat pendekatan tersebut, dan menunjukkan gerakan untuk mengekang hubungan Rusia-Korea Utara.


Prospek Masa Depan: Tanggapan dan Tantangan Masyarakat Internasional

Dugaan penyediaan senjata oleh Korea Utara merupakan ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional. Dewan Keamanan PBB perlu memantau pelaksanaan resolusi sanksi terhadap Korea Utara dan mempertimbangkan untuk memberlakukan sanksi baru.

Selain itu, berbagai negara perlu melanjutkan upaya diplomatik dengan Korea Utara dan mendorong denuklirisasi dan penghentian pengembangan rudal Korea Utara. Pada saat yang sama, tekanan harus diberikan kepada Rusia untuk menghentikan kerja sama militernya dengan Korea Utara.

Dugaan penyediaan senjata oleh Korea Utara dapat menyebabkan konflik Ukraina yang berkepanjangan dan meningkatnya ketegangan di kawasan Asia Timur. Masyarakat internasional perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ini.


durumis AI News Japan
durumis AI News Japan
durumis AI News Japan
durumis AI News Japan

19 Oktober 2024