Try using it in your preferred language.

English

  • English
  • 汉语
  • Español
  • Bahasa Indonesia
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar
translation

Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.

durumis AI News Japan

Rusia Peringatkan Pembalasan terhadap Negara yang Menyediakan Senjata ke Ukraina... Hubungan Rusia-Jepang Juga Disinggung

  • Bahasa penulisan: Bahasa Korea
  • Negara referensi: Jepang country-flag

Pilih Bahasa

  • Bahasa Indonesia
  • English
  • 汉语
  • Español
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar

Presiden Rusia Vladimir Putin, yang terus melancarkan invasi ke Ukraina, pada tanggal 5 Juni menyatakan bahwa Rusia akan "mempertimbangkan" untuk memasok senjata ke negara dan wilayah yang bermusuhan jika negara tersebut memberikan senjata kepada Ukraina yang dapat digunakan untuk menyerang wilayah dalam negeri Rusia. Ia juga memperingatkan bahwa "sasaran penting" dari negara yang memasok senjata ke Ukraina berpotensi diserang dengan senjata buatan Rusia.

Putin menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan kepala eksekutif berbagai kantor berita di sela-sela Forum Ekonomi di Sankt Peterburg, Rusia bagian barat laut. Dengan menyiratkan kemungkinan negara-negara Barat yang mengizinkan serangan terhadap wilayah dalam negeri Rusia akan diserang dengan senjata buatan Rusia, Putin dianggap tengah menekan negara-negara Barat untuk menghentikan dukungan militer ke Ukraina atau membatalkan izin serangan terhadap wilayah dalam negeri Rusia.

Putin juga mengklaim bahwa jika Barat menghentikan pasokan senjata, pertempuran di Ukraina akan berakhir dalam waktu 2 hingga 3 bulan. Ia menambahkan, "Barat berpikir bahwa Rusia tidak akan pernah menggunakan senjata nuklir. Saya harap mereka membaca doktrin nuklir Rusia." Ia menekankan bahwa Rusia dapat "menggunakan semua cara yang tersedia" jika kedaulatan dan integritas wilayahnya terancam. Di sisi lain, Putin menolak anggapan Barat bahwa Rusia berpotensi menyerang Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebagai "omong kosong".

Putin mengklaim bahwa kerugian yang diderita tentara Rusia dalam invasi Ukraina "jauh lebih sedikit" daripada kerugian yang diderita tentara Ukraina. Ia menjelaskan bahwa 1.348 tentara Rusia telah menjadi tawanan perang tentara Ukraina, sementara 6.465 tentara Ukraina telah menjadi tawanan perang tentara Rusia.

Putin juga menyinggung hubungan Rusia-Jepang yang memburuk hingga ke titik terburuk akibat invasi Ukraina. Ia menyatakan bahwa Rusia "tidak menolak untuk melanjutkan negosiasi perjanjian damai", tetapi Jepang perlu meninjau kembali sikapnya terhadap Rusia. Ia juga tidak menutup kemungkinan untuk mengunjungi wilayah utara yang diduduki Rusia di masa mendatang.

Pernyataan Putin pada hari itu dianggap sebagai peringatan keras terhadap dukungan Barat terhadap Ukraina. Rusia meningkatkan ketegangan dengan Barat terkait invasi Ukraina, dan dengan menyebutkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir, Rusia meningkatkan ketegangan di masyarakat internasional.

Di sisi lain, Jepang telah meningkatkan kritik terhadap Rusia sejak invasi Ukraina dan menyatakan kekhawatirannya atas meningkatnya ketegangan militer. Pernyataan Putin diperkirakan akan menambah beban pada hubungan Rusia-Jepang.

durumis AI News Japan
durumis AI News Japan
durumis AI News Japan
durumis AI News Japan