Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.
Nilai Sejati yang Tersembunyi di Balik Sejarah Kelam Klan Fujiwara Tengah – Kelahiran Makura no Soshi
- Bahasa penulisan: Bahasa Korea
- •
- Negara referensi: Jepang
- •
- Hiburan
Pilih Bahasa
Teks yang dirangkum oleh AI durumis
- Drama Taiga NHK 'Cahaya Padamu' mengisahkan sejarah tragis Klan Fujiwara Tengah yang hanya sebentar menduduki jabatan Kanpaku, dan menunjukkan bagaimana kejatuhan mereka menjadi awal mula terciptanya karya abadi 'Makura no Soshi'.
- Secara khusus, 'Makura no Soshi' yang ditulis oleh Murasaki Shikibu digambarkan dalam drama sebagai karya tulis langsung dari Mahiru, dan diharapkan dapat menyentuh hati penonton melalui gambaran perjuangan hidup di lingkungan istana dan usaha para Shikibu untuk tidak kehilangan semangat humor.
- Melalui peristiwa sejarah kejatuhan Klan Fujiwara Tengah, drama ini mengajak kita untuk menemukan kembali keindahan dan nilai budaya masa lalu, serta menyajikan perspektif baru terhadap sejarah dan mengingatkan kita akan makna sejati dari nilai-nilai luhur.
Drama Taiga NHK yang berlatar belakang era Heian, 'Terangi Dirimu', menyoroti sejarah singkat dan tragis dari keluarga Fujiwara no Michinaga, sekaligus mengungkap nilai-nilai sejati yang tersembunyi di dalamnya. Fujiwara no Tonaga, adik dari Fujiwara no Michinaga, dan putranya Tokane, kehilangan jabatan Kanpaku hanya dalam waktu 7 hari, namun kehidupan mereka menjadi pemicu lahirnya 'Makura no Soshi', sebuah mahakarya sastra dunia.
Dalam drama, Yoshitaka Yuriko yang memerankan karakter Mahiru, harus menyaksikan keluarganya kehilangan kekuasaan dan runtuh. Bahkan Tokane, yang baru saja menjadi Kanpaku, meninggal dunia pada hari pelantikannya dan hanya bertahan 7 hari. Kejayaan keluarga Kanpaku ini hanya terjadi sebanyak 2 kali, yang membuat penonton merasa sedih.
Namun, di bawah bayang-bayang tragedi tersebut, 'Makura no Soshi' karya Murasaki Shikibu bersinar. Dalam drama ini, Mahiru digambarkan sebagai penulis langsung dari karya tersebut. Meskipun naskah asli novel tersebut tidak selesai, drama ini menimbulkan rasa penasaran bagaimana akhir ceritanya.
Khususnya, diharapkan kita dapat melihat gambaran kehidupan istana yang berat melalui Shikibu, yang tinggal di istana kekaisaran Kyoto dan mencintai Koshikibu. Jika drama ini menggambarkan sosoknya yang berusaha untuk tidak kehilangan senyum, maka adegan yang mengharukan akan tercipta.
Pada akhirnya, keluarga Kanpaku mengalami kemunduran, namun ironisnya, sejarah yang menyedihkan itu melahirkan mahakarya abadi, 'Makura no Soshi'. Melalui tokoh-tokoh dan hubungan mereka dalam drama ini, kita dapat menemukan kembali keindahan dan nilai-nilai budaya masa lampau. Drama ini, yang telah menimbulkan dampak besar di Jepang dan secara global, memberikan perspektif baru tentang sejarah dan mengingatkan kita akan makna sejati dari nilai-nilai tersebut.