Try using it in your preferred language.

English

  • English
  • 汉语
  • Español
  • Bahasa Indonesia
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar
translation

Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.

durumis AI News Japan

AS Hentikan Pengiriman Amunisi ke Israel... Laporan Pertama Sejak Pertempuran dengan Hamas

  • Bahasa penulisan: Bahasa Korea
  • Negara referensi: Jepang country-flag

Pilih Bahasa

  • Bahasa Indonesia
  • English
  • 汉语
  • Español
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar

Media melaporkan bahwa pemerintah AS telah menghentikan pengiriman amunisi ke Israel minggu lalu. Ini merupakan tindakan pertama yang dilakukan sejak pertempuran antara kelompok militan Islam Hamas dan Israel dimulai di Jalur Gaza pada 7 Oktober tahun lalu.

Situs berita AS, 'Axios', pada tanggal 5 (waktu setempat) mengutip beberapa pejabat Israel yang menyatakan bahwa AS telah menghentikan pengiriman amunisi ke Israel minggu lalu. Situs tersebut menambahkan bahwa keputusan ini telah menimbulkan kekhawatiran serius di dalam pemerintahan Israel.

Penghentian pengiriman senjata dan amunisi AS ke Israel merupakan kejadian pertama sejak dimulainya pertempuran dengan Hamas, dan tampaknya hal ini dipengaruhi oleh kritik domestik dan internasional terhadap dukungan militer AS untuk Israel. Faktanya, pemerintahan Biden pada Februari lalu telah meminta Israel untuk mematuhi hukum internasional dan meminimalkan korban sipil ketika menggunakan kekuatan di Jalur Gaza.

Di sisi lain, pemerintahan Israel pimpinan Netanyahu tetap bersiap untuk bergerak maju ke wilayah selatan Rafah di Jalur Gaza untuk memberantas Hamas, terlepas dari hasil negosiasi gencatan senjata. Namun, pemerintahan Biden telah menyatakan penolakannya terhadap serangan ke Rafah yang berpotensi menimbulkan korban sipil.

Para ahli menilai bahwa keputusan AS ini diambil meskipun kedua negara memiliki 'hubungan khusus', dan langkah ini merupakan tindakan yang tidak terelakkan dalam rangka kepatuhan terhadap hukum internasional di tengah tuduhan kejahatan perang yang dilayangkan kepada kedua belah pihak. Di kalangan negara-negara Arab, muncul kritikan bahwa pemerintahan Biden menerapkan 'standar ganda' dalam kasus ini dibandingkan dengan invasi Rusia ke Ukraina.

durumis AI News Japan
durumis AI News Japan
durumis AI News Japan
durumis AI News Japan