Try using it in your preferred language.

English

  • English
  • 汉语
  • Español
  • Bahasa Indonesia
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar
translation

Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.

durumis AI News Japan

Transformasi Qatar dan Perjalanan Menuju Perubahan yang Lebih Besar

  • Bahasa penulisan: Bahasa Korea
  • Negara referensi: Jepang country-flag

Pilih Bahasa

  • Bahasa Indonesia
  • English
  • 汉语
  • Español
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar

Doha, ibu kota Qatar yang pernah menyandang julukan "kota paling membosankan di dunia", kini berada di jantung perubahan. Menjelang Piala Dunia FIFA 2022, seluruh kota berubah menjadi area konstruksi besar-besaran, dan meskipun menghadapi sanksi ekonomi akibat konflik dengan negara-negara tetangga, pemerintah dan rakyat Qatar terus melangkah maju menuju kemandirian.

Qatar, negara kecil di Timur Tengah, terletak di pesisir Teluk Persia, merupakan negara di Semenanjung Arab. Luasnya sedikit lebih kecil dari Provinsi Jeolla Selatan, yaitu 11.427 km², tetapi merupakan pengekspor gas alam cair terbesar di dunia dan negara kaya dengan pendapatan per kapita yang tinggi. Meskipun demikian, karena minimnya sumber daya wisata dan sebagian besar penduduknya merupakan pekerja asing, kota ini tidak lepas dari julukan "kota membosankan".

Namun, belakangan ini Doha mengalami perubahan drastis. Menjelang Piala Dunia FIFA 2022, pembangunan berbagai infrastruktur sedang berlangsung, termasuk stadion, kereta bawah tanah, hotel, fasilitas perumahan, dan jalan raya. Ini merupakan bagian dari upaya untuk menarik lebih banyak wisatawan dan menawarkan berbagai pengalaman budaya sebagai dampak dari Piala Dunia.

Selain itu, krisis diplomatik antara Qatar dan negara-negara tetangganya sejak 2017 juga sangat memengaruhi perubahan tersebut. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan negara-negara lain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, yang mengakibatkan sanksi ekonomi dan pemutusan jalur logistik. Namun, hal ini justru mendorong Qatar untuk berupaya mencapai kemandirian di sektor-sektor utama seperti energi, pangan, dan logistik.

Doha yang dulunya agak tertutup kini mulai membuka diri. Kota ini secara aktif mempromosikan tempat-tempat wisata seperti Souq Waqif (pasar tradisional), dan berupaya meningkatkan citra negara melalui penyelenggaraan acara olahraga internasional seperti Piala Dunia. Di sisi lain, kini tersedia berbagai hidangan Arab yang sesuai selera, serta semakin banyak pilihan kegiatan olahraga dan budaya yang dapat dinikmati sehari-hari.

Tentu saja, pengaruh budaya Islam yang masih konservatif dan kendala lingkungan seperti iklim masih menjadi tantangan dalam menikmati Doha sepenuhnya. Namun, pemerintah dan rakyat Qatar berupaya mengubah persepsi masyarakat dan menerima keberagaman.

Angin perubahan berhembus perlahan, namun arahnya menuju masyarakat yang terbuka. Perubahan di Qatar mungkin saja akan membawa seluruh Timur Tengah ke jalur baru. Doha berada di jantung perjalanan ini.

durumis AI News Japan
durumis AI News Japan
durumis AI News Japan
durumis AI News Japan