Try using it in your preferred language.

English

  • English
  • 汉语
  • Español
  • Bahasa Indonesia
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar
translation

Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.

durumis AI News Japan

Industri Otomotif Jepang Dilanda Kasus Pemalsuan Sertifikasi, Toyota Hentikan Produksi dan Pengiriman

  • Bahasa penulisan: Bahasa Korea
  • Negara referensi: Jepang country-flag

Pilih Bahasa

  • Bahasa Indonesia
  • English
  • 汉语
  • Español
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar

Toyota Motor mengumumkan pada tanggal 6 Juni bahwa mereka akan menghentikan produksi tiga model mobil, yaitu 'Yaris Cross', 'Corolla Fielder', dan 'Corolla Axio', karena ditemukan adanya kecurangan dalam sertifikasi spesifikasi yang diperlukan untuk produksi kendaraan. Mereka berencana untuk menghentikan produksi setidaknya hingga akhir bulan ini, saat penyelidikan yang sedang berlangsung selesai. Setelah itu, mereka akan mempertimbangkan untuk melanjutkan produksi jika Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata mencabut perintah penghentian pengiriman. Tiga model yang dihentikan produksinya memiliki total produksi tahunan sekitar 130.000 unit dan diproduksi di dua jalur produksi di pabrik Toyota Motor East Japan di Ōhira-mura, Prefektur Miyagi, dan Kanegasaki-machi, Prefektur Iwate. Yaris Cross adalah SUV kecil yang terutama dijual di pasar domestik Jepang, meskipun juga dijual di beberapa pasar luar negeri. Dua model lainnya ditemukan melakukan kecurangan dalam item verifikasi cedera kepala pejalan kaki saat terjadi tabrakan.

Insiden ini terjadi setelah serangkaian kasus kecurangan sertifikasi yang terjadi sejak tahun 2022 di perusahaan seperti Hino Motors, Toyota Auto Body, dan Daihatsu, yang mendorong Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata untuk memerintahkan setiap perusahaan untuk menyelidiki apakah ada kasus serupa. Hasilnya, lima perusahaan, termasuk Toyota Motor, Mazda, Yamaha Motor, Honda, dan Suzuki, melaporkan adanya kecurangan dalam pengujian kinerja kendaraan.

Dalam kasus Toyota, kecurangan seperti pengajuan data palsu ditemukan dalam pengujian perlindungan kepala pejalan kaki saat terjadi tabrakan pada tujuh model. Mazda ditemukan memanipulasi perangkat lunak kontrol secara sewenang-wenang dalam pengujian output mesin pada lima model. Yamaha ditemukan melakukan pengujian kebisingan dalam kondisi yang tidak tepat pada tiga model. Honda ditemukan memalsukan hasil pengujian kebisingan pada 22 model, dan Suzuki ditemukan memalsukan hasil pengujian rem pada satu model.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata telah memerintahkan tiga perusahaan, yaitu Toyota, Mazda, dan Yamaha, yang ditemukan melakukan kecurangan pada model yang sedang diproduksi, untuk menghentikan pengiriman model yang terlibat hingga dapat diverifikasi bahwa model tersebut sesuai dengan standar nasional. Penghentian pengiriman berlaku untuk tiga model Toyota, dua model Mazda, dan satu model Yamaha. Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata berencana untuk menyelidiki lebih lanjut fakta-fakta yang terjadi dengan melakukan inspeksi lapangan pada lima perusahaan tersebut.

Toyota Motor telah menghentikan pengiriman dan penjualan tiga model yang sedang diproduksi, yaitu 'Corolla Fielder', 'Corolla Axio', dan 'Yaris Cross', sesuai dengan instruksi dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata. Toyota menyatakan, "Kami menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada pelanggan dan pemangku kepentingan yang telah mempercayai Toyota atas kekhawatiran dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Kami menganggap serius bahwa masalah ini juga terjadi di Toyota, sama seperti yang terjadi di Hino Motors, Daihatsu, dan Toyota Auto Body."

Toyota menyatakan bahwa meskipun semua model yang terlibat dalam kecurangan telah diverifikasi dan dipastikan tidak memiliki masalah kinerja, mereka telah memutuskan untuk menghentikan pengiriman dan penjualan tiga model yang sedang diproduksi mulai tanggal 3 Juni. Presiden Toyota Motor, Akio Toyoda, menjelaskan dalam konferensi pers, "Kami telah salah dalam pendekatan kami terhadap masalah sertifikasi. Jika masalah ini tidak teratasi, kami tidak dapat melanjutkan produksi. Oleh karena itu, kami terpaksa menghentikan jalur produksi." Dia juga mengatakan, "Kami akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang dan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan persetujuan secepat mungkin sehingga kami dapat melanjutkan produksi."

Insiden ini memberikan pukulan besar terhadap kredibilitas industri otomotif Jepang secara keseluruhan. Ke depannya, setiap perusahaan perlu mengembangkan langkah-langkah pencegahan yang menyeluruh untuk mencegah terulangnya masalah kecurangan sertifikasi dan berupaya untuk memulihkan kepercayaan konsumen.

durumis AI News Japan
durumis AI News Japan
durumis AI News Japan
durumis AI News Japan