Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.
Taksi Terbang, Bisa Tiba di Tokyo dalam 7 Menit? Apakah Akan Terwujud pada Tahun 2026?
- Bahasa penulisan: Bahasa Korea
- •
- Negara referensi: Jepang
- •
- TI
Pilih Bahasa
Teks yang dirangkum oleh AI durumis
- Pesawat lepas landas dan mendarat vertikal listrik, atau yang disebut 'taksi terbang', dijadwalkan untuk dikomersialkan mulai Pameran Dunia Osaka tahun 2025, dan kemudian di kota-kota besar di dunia seperti Dubai, New York, dan London, dan diharapkan menjadi alat transportasi yang inovatif untuk bepergian jarak jauh dalam waktu singkat.
- Banyak negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan China sedang gencar mengembangkan 'taksi terbang', dan perusahaan-perusahaan seperti Joby Aviation, EHang, dan Vertical Aerospace telah berhasil melakukan uji terbang dan mendekati komersialisasi.
- Namun, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi, seperti keselamatan dan biaya, dan patut dinantikan bagaimana 'taksi terbang' akan berkembang di masa depan.
Melihat pesawat terbang di atas langit kota besar, mengabaikan kemacetan lalu lintas di bawah, adalah pemandangan masa depan yang telah lama dinantikan orang. Masa depan yang diantisipasi tersebut tampaknya akan segera menjadi kenyataan di Dubai dan New York. Di Inggris, Kementerian Perhubungan juga baru-baru ini mengumumkan "Rencana Aksi Masa Depan Penerbangan" (Future of Flight action plan), dengan tujuan untuk memulai operasi pesawat lepas landas dan mendarat vertikal listrik (eVTOL), yang disebut "taksi terbang", di London paling cepat dalam dua tahun.
Muncul pendapat bahwa bentuknya akan seperti drone. Drone yang digerakkan oleh baling-baling telah berevolusi dari mainan yang tidak stabil dan sering kali mengalami kecelakaan dalam 15 tahun terakhir menjadi perangkat yang dapat mengirimkan barang ke daerah terpencil dan menampilkan gambar di udara. Semua ini berkat kemajuan baterai lithium-ion, motor listrik, dan perangkat lunak.
Joby Aviation, yang berkantor pusat di California, Amerika Serikat, adalah salah satu perusahaan yang mengembangkan eVTOL dengan memanfaatkan teknologi baru. eVTOL Joby Aviation ditenagai oleh enam motor listrik dan baling-baling yang dapat diputar, mencapai kecepatan tertinggi sekitar 320 km per jam. Dengan sekali pengisian daya, dapat terbang sekitar 160 km, dan dapat menampung empat penumpang, yang untuk saat ini dikendalikan oleh pilot. Karena tidak mengeluarkan gas buang, emisi karbon dioksida lebih rendah dibandingkan dengan mobil konvensional. Selain itu, pesawat ini dapat terbang dengan hampir tanpa suara. Guy Norris, editor kepala "Aviation Week", yang menangani bidang penerbangan, ruang angkasa, dan pertahanan, memeriksa prototipe tersebut dan berkata, "Anda bisa mendengarnya atau tidak, hanya mengeluarkan suara seperti itu."
China, yang kehadirannya terasa di seluruh dunia di bidang kendaraan listrik (EV), juga menciptakan teknologi baru di bidang taksi terbang. Ehang, produsen drone China, memperoleh "sertifikasi jenis" dari Administrasi Penerbangan Sipil China pada tahun 2023 untuk taksi terbang yang dikembangkan oleh perusahaan tersebut. Saat ini, perusahaan tersebut telah menerima pesanan untuk 100 unit untuk penggunaan wisata dan rute bolak-balik reguler di Anhui (anhui) Provinsi Hefei (gohi), dan juga memulai pengembangan pesawat tanpa awak.
Vertical Aerospace adalah pelopor eVTOL di Inggris, dengan kantor pusat di Bristol. Perusahaan ini menerima hibah £ 37 juta (sekitar ¥ 7,4 miliar) dari pemerintah Inggris dengan tujuan untuk menyelesaikan eVTOL 5 tempat duduk, dan telah menerima persetujuan desain dari Otoritas Penerbangan Sipil Inggris. Perusahaan ini berencana untuk memulai uji terbang di London pada tahun 2026. "Vertiport" sebagai landasan pacu saat ini sedang dipilih. "Ada perusahaan yang mencari atap gedung untuk dijadikan vertiport di pusat kota London," kata Will Nathan, juru bicara Vertical Aerospace.
Pada bulan November 2023, Joby Aviation berhasil melakukan uji terbang dari Manhattan, New York, ke Bandara Internasional John F. Kennedy. Menurut perusahaan tersebut, jarak tempuh yang biasanya memakan waktu sekitar 1 jam dengan taksi dapat ditempuh dalam waktu 7 menit. Perusahaan ini berencana untuk meluncurkan layanan komersial pertamanya pada tahun 2025. Selain itu, perusahaan tersebut juga telah menandatangani kontrak eksklusif selama enam tahun dengan Otoritas Transportasi Jalan Dubai dengan tujuan untuk memulai layanan pada tahun 2026.
Di Jepang, "taksi terbang" juga dijadwalkan untuk diresmikan pada Pameran Dunia Osaka・Kansai tahun 2025. Pameran Dunia kemungkinan akan mempercepat realisasi "taksi terbang" di Jepang.
"Taksi terbang" adalah alat transportasi yang inovatif yang dapat melakukan perjalanan jarak jauh dalam waktu singkat, dan memiliki potensi untuk mengubah wajah kota di masa depan. Namun, masih banyak masalah yang harus diatasi, seperti keamanan dan biaya. Akan menarik untuk melihat bagaimana "taksi terbang" akan berkembang di masa depan.