Try using it in your preferred language.

English

  • English
  • 汉语
  • Español
  • Bahasa Indonesia
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar
translation

Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.

durumis AI News Japan

Kunci Kebangkitan Jepang sebagai Negara Pariwisata? Sistem Penginapan Tanpa Penjaga yang Membuka Masa Depan dan Tantangannya

  • Bahasa penulisan: Bahasa Jepang
  • Negara referensi: Jepang country-flag

Pilih Bahasa

  • Bahasa Indonesia
  • English
  • 汉语
  • Español
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar

Pada tahun 2019, Jepang mencatat jumlah wisatawan asing yang berkunjung mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu 31,88 juta orang, dan membuat negara tersebut berkembang pesat sebagai negara berbasis pariwisata. Namun, sejak tahun 2020, jumlah wisatawan menurun drastis akibat dampak virus corona. Meskipun demikian, pada tahun 2024 mulai terlihat tanda-tanda pemulihan, dan harapan untuk kembali memecahkan rekor tertinggi semakin meningkat.

Namun, seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan, masalah seperti kekurangan akomodasi dan kekurangan sumber daya manusia juga menjadi jelas. Salah satu solusi yang menarik perhatian untuk mengatasi masalah ini adalah penginapan bersama (minpaku). Khususnya, yang sedang menarik perhatian akhir-akhir ini adalah sistem manajemen penginapan bersama tanpa awak (minpaku munin kanri shisutemu) seperti "StayX" yang ditawarkan oleh matsuri technologies.

Kunci Kebangkitan Jepang sebagai Negara Pariwisata? Sistem Penginapan Tanpa Penjaga yang Membuka Masa Depan dan Tantangannya

Tantangan yang Diatasi oleh Sistem Manajemen Penginapan Bersama Tanpa Awak "StayX"

matsuri technologies, yang menerima investasi dari Japan Post Capital, mewujudkan manajemen properti tanpa awak melalui "StayX". Ini memberikan kontribusi besar dalam mengurangi kekurangan sumber daya manusia dan biaya operasional yang selama ini menjadi tantangan besar dalam pengelolaan penginapan bersama.

Secara spesifik, "StayX" mewujudkan efisiensi pengelolaan penginapan bersama dengan menyediakan fitur-fitur berikut:


* Otomatisasi penyerahan kunci melalui integrasi dengan smart lock

* Alat komunikasi online dengan penyewa

* Manajemen pembersihan melalui kerja sama dengan penyedia jasa pembersihan

* Integrasi dengan sistem manajemen pemesanan

Dengan fitur-fitur ini, pengelola penginapan bersama dapat mengelola properti dari jarak jauh, sehingga dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencari tenaga kerja dan menangani masalah di lokasi.

Penginapan Bersama sebagai Katalisator di Era Penurunan Populasi

Yoshida, Presiden Direktur matsuri technologies, menekankan pentingnya menarik wisatawan asing sebagai katalisator di era penurunan populasi. Penginapan bersama tidak hanya berpotensi mengatasi kekurangan akomodasi, tetapi juga dapat berkontribusi pada revitalisasi ekonomi daerah.

Wisatawan asing tidak hanya menggunakan akomodasi, tetapi juga restoran dan fasilitas wisata di daerah tersebut, sehingga menyuntikkan uang ke daerah tersebut. Selain itu, melalui penginapan bersama, mereka dapat berinteraksi dengan penduduk setempat dan memahami budaya serta daya tarik daerah tersebut lebih dalam.


Perkembangan Travel Tech sebagai Pendukung

Perkembangan travel tech mendorong penyebaran penginapan bersama. Platform pemesanan online dan layanan untuk kalangan kaya yang ditawarkan oleh perusahaan seperti KKday dan GOYOH meningkatkan kenyamanan wisatawan asing dan berkontribusi pada penambahan segmen wisatawan baru.

Selain itu, menurut survei oleh Institut Penelitian Ekonomi Yano, pasar CtoC cenderung berkembang, dan platform besar seperti Mercari dan Airbnb memimpin pasar. Ini menunjukkan bahwa bisnis CtoC, termasuk penginapan bersama, diterima secara luas oleh konsumen.


Tantangan Regulasi dan Koeksistensi dengan Masyarakat

Penyebaran penginapan bersama juga dihadapkan pada tantangan seperti regulasi dan koeksistensi dengan masyarakat setempat. Di Jepang, "Undang-Undang Bisnis Akomodasi Perumahan (Undang-Undang Penginapan Bersama Baru)" menetapkan aturan mengenai pengelolaan penginapan bersama, tetapi masalah mengenai prosedur perizinan dan manajemen keselamatan juga menjadi sorotan.

Selain itu, di beberapa daerah terjadi masalah seperti kebisingan dan sampah akibat penginapan bersama, yang menyebabkan gesekan dengan penduduk setempat.


Menuju Bentuk Penginapan Bersama yang Berkelanjutan

Agar penginapan bersama dapat menjadi katalisator kebangkitan Jepang sebagai negara tujuan wisata, perlu mengatasi tantangan-tantangan ini dan berkembang secara berkelanjutan.

Secara spesifik, upaya-upaya berikut ini penting:


* Penyempurnaan dan penyederhanaan regulasi

* Penguatan sistem manajemen keselamatan

* Peningkatan komunikasi dengan penduduk setempat

* Peningkatan kegiatan edukasi tentang tata krama

Melalui upaya-upaya ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang penginapan bersama dan mewujudkan koeksistensi dengan masyarakat setempat, sehingga dapat mendorong perkembangan pasar penginapan bersama yang sehat.

Sistem manajemen tanpa awak dan travel tech memberikan kontribusi besar terhadap efisiensi dan peningkatan kenyamanan pengelolaan penginapan bersama. Dan, dampak ekonomi dan revitalisasi daerah akibat peningkatan jumlah wisatawan asing merupakan salah satu daya tarik penginapan bersama.

Namun, secara bersamaan, terdapat tantangan seperti kepatuhan terhadap regulasi dan koeksistensi dengan masyarakat setempat. Mengatasi tantangan-tantangan ini dan mengembangkan penginapan bersama secara berkelanjutan mungkin menjadi kunci penting bagi kebangkitan Jepang sebagai negara tujuan wisata dan melewati era penurunan populasi.


durumis AI News Japan
durumis AI News Japan
durumis AI News Japan
durumis AI News Japan