Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.
Sejarah Pertumbuhan Perusahaan Suku Cadang Mobil 'Nippatsu' dan Kisah Ekspansi Globalnya
- Bahasa penulisan: Bahasa Korea
- •
- Negara referensi: Jepang
- •
- Lainnya
Pilih Bahasa
Teks yang dirangkum oleh AI durumis
- Nippatsu telah berkembang menjadi produsen suku cadang otomotif sejak tahun 1930-an, dimulai dengan manufaktur pegas untuk suspensi otomotif, dan telah memperluas bisnisnya ke Amerika Serikat, Eropa, dan Asia sejak tahun 1960-an ketika perusahaan secara resmi memasuki pasar internasional.
- Perusahaan telah tumbuh menjadi ukuran terbesar di industri melalui akuisisi kompetitor dan restrukturisasi industri, dan telah memperkuat daya saing pasar melalui kolaborasi dengan perusahaan global seperti Rockwell Amerika Serikat.
- Nippatsu telah melakukan diversifikasi bisnisnya dengan memasuki berbagai bisnis di luar bisnis suku cadang otomotif, termasuk operasi gelanggang bowling dan perusahaan taksi, dan Rikuji Suitomo, presiden yang menjabat pada tahun 2017, adalah seorang profesional teknis yang telah menunjukkan kepemimpinan yang mendengarkan ide-ide karyawan dan memimpin pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
Sejarah produsen suku cadang otomotif Nippa, dapat ditelusuri kembali ke tahun 1930-an. Pada saat itu, perusahaan yang dikenal sebagai 'Shibaura Spring Manufacturing' menghasilkan pegas untuk suspensi mobil dan secara bertahap meningkatkan skalanya.
Setelah Perang Dunia II, pada tahun 1940-an, Nippa mulai beroperasi di pabrik Yokohama dan Ina, selaras dengan upaya rekonstruksi pasca perang yang terjadi di seluruh Jepang. Kemudian pada 1950-an, perusahaan ini bergabung dengan Daido Steel dan memperluas usahanya dengan membangun pabrik baru untuk kursi.
Menjelang tahun 1960-an, Nippa mulai mendorong ekspansi ke pasar internasional. Perusahaan ini pertama kali memasuki pasar Amerika Serikat, kemudian mendirikan perusahaan patungan di Thailand dan Taiwan. Pada 1970-an, Nippa mendirikan perusahaan patungan di Brasil dan lagi-lagi di Amerika Serikat, dan pada 1980-an, perusahaan ini pindah kantor pusatnya ke Yokohama, menyusul Amerika Serikat dan Spanyol.
Pada 1990-an, Nippa memperluas usahanya ke Thailand, India, dan Brasil, kemudian pada 2000-an perusahaan ini berkembang ke Eropa, dan mendirikan perusahaan patungan di India dan Indonesia. Menjelang 2010-an, Nippa telah tumbuh menjadi perusahaan global dengan mendirikan perusahaan patungan di India, Filipina, Meksiko, dan Hongaria.
Sejak masa rekonstruksi pasca perang, Nippa secara konsisten telah memperluas fasilitas produksinya seiring dengan pertumbuhan pasar mobil. Perusahaan ini tumbuh menjadi pemimpin industri melalui akuisisi pesaing dan restrukturisasi industri, dan juga secara aktif menerapkan strategi ekspansi global melalui kerja sama.
Secara khusus, perusahaan ini menonjol dalam memasuki pasar Amerika Serikat, Eropa, dan Asia, membangun pabrik baru atau bermitra dengan perusahaan lokal di daerah-daerah tersebut di mana industri otomotif mengalami pertumbuhan yang kuat pada saat itu. Sebagai contoh, Nippa memulai kerja sama manufaktur kursi dengan Rockwell Amerika Serikat, dan memanfaatkan kondisi ekonomi yang menguntungkan Thailand sebagai ekonomi berbasis ekspor untuk mendirikan pabrik dan mempekerjakan tenaga kerja lokal untuk membuka pasar.
Selain suku cadang mobil, Nippa juga berani memasuki bisnis baru. Keputusan untuk memulai bisnis boling dan perusahaan taksi muncul dari penilaian bahwa hanya mengandalkan suku cadang mobil tidak akan cukup untuk masa depan. Perusahaan ini mendiversifikasi usahanya ke dalam suku cadang presisi dan sektor non-otomotif, mendirikan bisnis baru di berbagai bidang seperti hanger pipa, tempat parkir mobil mekanis, bahan kimia, komponen elektronik, sambungan, keramik, dan keamanan.
Nippa, yang telah tumbuh menjadi perusahaan global dengan semangat dan keberanian yang luar biasa, telah mengalami sejumlah peristiwa bersejarah dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu peristiwa yang menonjol adalah kenyataan bahwa lebih dari setengah direktur perusahaan berasal dari bidang teknik. Rikuji Shitomo, yang menjabat sebagai direktur pada tahun 2017, adalah direktur teknik pertama di industri ini.
Ada juga episode kecil tetapi bermakna dalam budaya dan identitas Nippa. Dikatakan bahwa Shitomo, pada masa mudanya, pernah menerima perintah tiba-tiba dari perusahaan untuk meninggalkan perusahaan. Pengalaman ini, katanya, telah menanamkan filosofi bisnis padanya, yaitu "perusahaan harus menjadi perusahaan yang secara berkelanjutan menghasilkan keuntungan."
Pengalaman saat perusahaan mengancam dasar kehidupan para karyawan karena penurunan profitabilitas telah memacu semangat kewirausahaananya. Dia terkenal dengan kepemimpinan yang mendengarkan ide karyawan dan tidak mengabaikan hal-hal kecil.